Sejarah merupakan peristiwa atau kejadian pada masa lampau yang telah diberi tafsir atau alasan dan disusun secara kronologis ( berurutan ) sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap. Dari pengertian sejarah tersebut di atas penulis akan menjelaskan tentang “ Situs Goa Selomangleng yang ada di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung “.
Goa Selomangleng merupakan goa yang terletak di dusun Sanggrahan Kidul, Desa Sanggrahan, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung. Kompleks Goa Selomangleng berada dilereng sebelah barat bukit Wajak. Bukit tersebut merupakan bukit batu yang besar-besar, satu diantaranya batu alam tersebut dibuat Goa Selomangleng. Goa ini menempati areal kehutanan di lingkungan BKPH Kalidawir, yang merupakan jurang terjal yang berbatasan dengan kebun milik penduduk.
Di duga Goa ini peninggalan masa Pemerintahan Kerajaan Majapahit. Lahan yang ditempati bongkahan batu bergoa tersebut memiliki areal seluas 29,5m x 16m. Gua buatan ini memiliki 2 (dua) buah pintu, di sisi barat yang berpintu 4 (empat) persegi panjang yang agak datar dengan ukuran panjang 360 cm, lebar 175 cm, ceruk dalam 380 cm. Pada bagian ruang ini terdapat dinding-dinding beberapa panil relief yang menggambarkan cerita “ Arjuna Bertapa ” atau lebih dikenal dengan cerita Arjuna Wiwaha. Di sisi Utara bagian teras atau goa ditemukan sisa-sisa struktur bata dan sebuah Yoni, untuk itu dari data Arkeologis (ada Yoni dan relief Arjuna Wiwaha); ada petunjuk agama yang melatarbelakangi Goa Selomangleng tersebut adalah agama Hindu.
Sedangkan sisi Selatan memiliki (semacam ventilasi) dengan bentuk agak bulat yang agak terjal yang terdapat sebuah kaki candi yang terdapat sebuah relief dengan ukuran panjang 360 cm dan lebar 200 cm. Sampai saat ini Goa Selomangleng belum diketahui latar belakang sejarahnya, namun dari data Ikonografi pahatan relief berasal dari Abad X. Saat ini Situs berfungsi untuk obyek tujuan wisata, yang pengunjungnya berasal dari pelajar dan masyarakat baik dari dalam kota maupun luar kota Tulungagung.
Selama disana kita tidak boleh melakukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1.Tidak mencoret-coret tempat tersebut
Seperti tempat ibadah pada umumnya, jika tempat ibadahnya dicore-coret pastinya orang tersebut akan marah. Sama seperti Goa Selomangleng jika tempat tersebut dicoret-coret, maka penunggunya akan marah.
2.Memindahkan batu
Pada Goa Selomangleng terdapat banyak batu yang entah apa fungsinya pada zaman dahulu. Sebaiknya kita tidak memindahkan batu yang terdapat pada tempat tersebut karena takutnya benda tersebut membawa dampak yang negatif karena kita tidak tahu yang namanya makhluk ghaib itu seperti apa.
3.Jangan berbicara kotor
Saat di Goa Selomangleng hendaknya kita dapat menjaga ucapan kita. Jangan berbicara kata-kata yang kotor dan bersikap takabur.
4.Tidak kencing sembarangan
Karena disana adalah tempat ibadah maka tidak boleh kencing sembarangan karena penunggunya bisa marah atau menimbulkan hal yang buruk misalnya alat kemaluannya bisa membesar.
No comments:
Post a Comment