Menurut Badan Pusat Statistika Tulungagung
tahun 2013, Populasi ternak di Kabupaten Tulungagung memgalami kenaikan sebesar
8,46 persen. Meskipun kondisi geografis disetiap kecamatan berbeda kenaikan
populasi peternakan terjadi di semua jenis peternakan mulai ternak kecil,
besar, dan unggas. Hal ini sangatlah positif meingangat kondisi dari masyarakat
di Tulungagung yang rata-rata adalah tamatan sekolah menengah pertama. Untuk
bisa menaikkan terus populasi peternakan perlu sekali peran dari pemerintah
daerah khususunya, disamping mengontrol juga harus bisa menemukan solusi-solusi
baru dalam berbagai pemecahan permasalahan yang ada khususnya dalam peternakan.
Sangatlah diperlukan pengelompokkan dari Peternakan yang ada di Tulungagung
untuk memetakan potensi setiap kecamatan di kabupaten Tulungagung.
Menurut Johnson dan Winchern (2007) analisis
klaster merupakan pengelompokan objek-objek berdasarkan ukuran kessamaan atau
ketidaksamaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi sekelompok objek yang yang
memiliki karakteristik tertentu, sehingga objek yang berada dalam sekelompok
yang sama relatif homogen dari pada objek yang berada dalam kelompok berbeda.
Variabel yang digunakan yaitu jumlah ternak yang ada disetiap kecamatan yang
ada di Kabupaten Tulungagung, sehingga nantinaya akan diketahui pemetaan
kecamatan mana yang paling besar pada kondisi ternak yang ada di kecamatan
tersebut untuk kemudian bisa dikembangkan oleh pemerintah sebagai upaya
menyejahterakan masyarakat
Melihat persebaran hasil peternakan yang
sangat beragam di Kabupaten Tulungagung dan tiap kecamatan memiliki hasil
ternak yang berbeda-beda, maka pada penelitian ini akan dilakukan
pengelompokkan kecamatan berdasarkan hasil peternakan di kabupaten dengan
menggunakan metode analisis kluster
Tujuan adalah untuk mengetahui karakteristik
dari hasil peternakan di kabupaten Tulungagung serta mengelompokkan kecamatan
berdasarkan hasil peternakannya.
Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah
membantu meningkatkan pemahaman tentang penerapan analisis klaster. Selain itu
diharapkan mampu memetakan keunggulan dari sektor peternakan setiap kecamatan
di Kabupaten Tulungagung.
Tabel diatas menjelaskan bahwa rata-rata hasil peternakan di Tulungagung
untuk jenis sapi adalah sebesar 5210 ekor dengan kecamatan yang memiliki hasil
ternak sapi terendah adalah kecamatan Tulungagung dan yang paling besar adalah
kecamatan Rejotangan. Rata-rata untuk jenis ternak kambing dan domba
masing-masing adalah sebesar 9528 ekor dan 244 ekor, dengan kecamatan yang
memiliki hasil tertinggi adalah kecamatan Kalidawir dan kecamatan Sendang.
Hasil untuk jenis ternak Burung Puyuh dan Burung Dara tertinggi adalah pada
kecamatan Rejotangan dan kecamatan Boyolangu dengan rata-rata sebesar 33218
ekor dan 1097 ekor. Sementara untuk jenis unggas ayam kampung, ayam pedaging,
itik dan mentok secara berturut-turut memiliki rata-rata 201309 ekor, 142832
ekor, 24990 ekor dan 4193 ekor, dengan kecamatan yang memiliki hasil ternak
tertinggi adalah kecamatan Rejotangan untuk ayam kampung, kecamatan Ngantru untuk
ayam pedaging, kecamatan Pakel untuk Itik dan kecamatan Bandung untuk Mentok.
Gambar diatas
menunjukkan hasil peternakan di Tulungagung. Hasil peternakan untuk tiap-tiap
jenis ternak digambarkan dengan warna yang paling cerah untuk jumlah ternak
yang sedikit hingga warna yang paling gelap untuk jumlah ternak yang banyak.
Pada tiap-tiap jenis ternak terlihat bahwa ada keragaman yang besar dari
persebaran hasil peternakan di Tulungagung, sehingga akan dilakukan
pengelompokkan kecamatan berdasarkan semua jenis ternak di Tulungagung
Pengelompokan
Kecamatan Berdasarkan Hasil Peternakan di Tulungagung
metode
Ward’s digunakan dikarenakan jumlah klaster yang terdapat dalam penelitian ini
kecil. Berikut hasil pengklasteran yang telah dilakukan
Pada
pengelompokan kecamatan di Tulungagung berdasarkan aspek peternakan, terpilih
dendogram 2 klaster. Klaster 1 ditandai dengan warna merah yang terdiri dari
kecamatan Besuki, Kauman, Pakel, Bandung, Campurdarat, Tanggunggunung,
Pucanglaban, Tulungagung, Kedungwaru, Kauman, Gondang dan Pagerwojo. Klaster
ke-2 berwarna hijau yang terdiri dari kecamatan Kalidawir, Rejotangan, Ngunut,
Sumbergempol, Boyolangu, Ngantru, Karangrejo, Sendang. Berikut rincian
pengelompokan kecamatan di Tulungagung
Kelompok
pertama yaitu kelompok yang didominasi dengan peternakan itik yang banyak
dibanding dengan kelompok kedua. Peternakan itik yang terbanyak di Kecamatan
Pakel. Pada kelompok kedua rata-rata memiliki peternakan yang merata yaitu
peternakan Sapi, Kambing, Domba, Kelinci, Burung Puyuh, Burung Dara, Ayam Kampung, Ayam Pedaging dan Mentok.
Kelompok kedua merupakan kelompok kecamatan yang mempunyai peternakan lebih
banyak dibandingkan kelompok satu
Pustaka
:
Badan
Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung, 2015, Tulungagung Dalam Angka, Tulungagung
: BPS
Iskandar
L, 2009. Geografi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya
Johnson,
R. A., & Wichern, D. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis. New
Jersey : Prentice Hall.
Dianalisis Oleh : Lintang AG, Reza M, & Haykal mhf
Dianalisis Oleh : Lintang AG, Reza M, & Haykal mhf
Saya cari2 untuk peta kecamatan gondang beserta nama desa dan dusunya kok lum ketemu ya...smg segera dibuatkan
ReplyDelete